PENTINGNYA
PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA DINI
Fitri
Handayani
2021116369
fitrihan8810@gmail.com
Abtrak
Pendidikan
merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu setiap
warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi.
Kebanyakan para orang tua dalam memulai proses masuk ke lembaga pendidikan
untuk anaknya mengabaikan pendidikan anak usia dini. Padahal untuk mebiasakan
diri dan mengembangan pola pikir anak, pendidikan sejak usia dini mutlak
diperlukan. Sudah bukan informasi baru lagi, mengenai 3 tahun pertama anak
adalah usia emas baginya untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya.
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi,
membimbing, mengasuh dan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Selain
itu, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu penyelenggaran pendidikan
yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik, kecerdasan baik kecerdasan emosi maupun spiritual. Pendidikan anak usia
dini yang orang tua berikan kepada anak merupakan suatu persiapan kematangan
anak dalam menghadapi masa demi masa untuk perkembangannya dimasa yang akan
datang.
Kata Kunci
: pendidikan anak usia dini
PENDAHULUAN
Pendidikan
anak usia dini (PAUD) atau usia pra sekolah adalah masa dimana anak belum
memasuki pendidikan formal. Rentang usia dini merupakan saat yang tepat dalam
pengembangkan potensi dan kecerdasan anak. Pendidikan anak usia dini (PAUD)
adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, dan informal.
Pengembangan potensi anak secara terarah pada
rentang usia tersebut akan berdampak pada kehidupan masa depannya. Sebaliknya,
pengembangan potensi anak yang asal-asalan, akan berakibat pada potensi anak
yang jauh dari harapan. Oleh sebab itu anak usia dini perlu menempuh pendidikan
usia dini untuk bekal mereka ke tahap pendidikan selanjutnya. PAUD tidak
terkecuali juga berkaitan dengan asas otonomi daerah, di mana pendidikan
diselanggarakan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah sebagai satu kesatuan yang
tidak terpisahkan, yang sistematik, terbuka, dan multi makna.
Pemerintah telah
menujukan kemauan politiknya dalam pembangunan SDM sejak dini. Pada Konferensi
Pusat I Masa Bakti VII Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia telah di
sepakati pentingnya PAUD dalam konsep pembinaan dan pengembangan anak
dihubungkan pembentukan karakter mausia seutuhya. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi,
bahwa PAUD merupakan basis penentu atau pembentukan karakter manusia Indonesia
di dalam kehidupan berbangsa. PAUD berfungis membina, menumbuhkan, dan
mengembangkan seluruh potensi anak usia dimi secara optimal, sehingga terbentuk
perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangan agar memiliki
kesiapan untuk mrmasuki pendidikan selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Hakikat anak dalam pendidikan
Anak usia 4-6 tahun
merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminology disebut anak usia
pra sekolah. Usia demikian merupakan masa peka bagi anak. Para ahli menyebut
sebagai masa golden age, dimana
perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan 50%. Pada masa ini
terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon
stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan tempo untuk
meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa,
seni, social emosional, disiplin diri, nilai-nilai agama, konsep diri dan kemandirian.[1]
Pendidikan anak usia
dini merupakan wahana pendidikan yang fundamental dalam memperikan kerangka
dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut
menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. [2]
Para ahli memberikan
gambaran umum pandangan mereka mengenai PAUD yang dipetakan menjadi dua
perspeksif. Pertama, perspektif
pengalaman dan pelajaran. PAUD adalah stimulasi bagi masa yang penuh dengan
kejadian penting dan unik yang meletakkan dasar bagi seseorang di masa dewasa.[3]
Fernie dalam Suyadi (2013:16) meyakini bahwa pengalaman-pengalaman belajar awal
tidak akan pernah bisa diganti oleh pengalaman-pengalamn berikutnya, kecuali
dimodikasi.
Kedua,
perspektif hakikat belajar dan pengembangan PAUD adalah suatu proses yang
berkesinambungan antara belajar dan perkembangan. Artinya, pengalaman belajar
dan perkembangan awal merupakan dasar bagi proses belajar dan perkembangan
selanjutnya.[4]
Menurut Ornstein dalam buku Suyadi (2013:17) menyatakan bahwa anak yang pada
masa usia dininya mendapat rangsangan yang cukup dalam mengembangjan kedua
belah otaknya (otak kanan dan otak kiri) akan memperoleh kesiapan yang
menyeluruh untuk belajar dengan sukses/berhasil pada saat memasuki SD.
Jika dilihat dari kedua
perspektif tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan anak usia dini penting
dilakukan bagi anak karena dengan PAUD pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada
saat belajar awal akan menjadikan dasar bagi anak dalam pembelajarannya kedepan
dan pengalaman-pengalaman tersebut tidak akan bisa diganti pada pembelajaran
anak di tingkat selanjutnya. Dan PAUD membantu anak dalam proses
pengembangannya dalam pengalaman belajar.
Konsep keilmuan PAUD
bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun dari interdisiplin
ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu, diantaranya
psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora,
kesehatan, dan gizi serta neuro-sains atau ilmu tentang perkembangan otak
manusia (Yuliani, 2009 : 10).
Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini
merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan
kaitannya dengan perkembangan struktur otak.[5]
Kemudian, anak usia
dini penting mengikuti PAUD yang sudah termasuk dalam lembaga pendidikan formal.
Dinamakan lembaga pendidikan formal, karena PAUD sudah dapat dikatakan sebagai
sekolah yang mempunyai bentuk yang jela, dalam artian memiliki program yang
telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi, misalnya
disekolah ada rencana pelajaran, jam pelaran dan peraturan lain yang
menggambarkan bentuk dari program sekolah secara keseluruan. Sehingga ini dapat
melatih dan mempersiapkan anak dalam mendapatkan pelajaran di tingkatan
berikutnya.[6]
Dari segi empiris
banyak sekali penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini
sangat penting karena pada waktu manusia dilahirkan, menurut Clark “kelengkapan
organisasi otaknya mencapai 100-200 miliar sel otak yang siap dikembangkan dan
diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan optimal”(Suyadi, 2013: 2).
Namun, hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 5% potensi otak yang terpakai
karena kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak.[7]
Karena itu untuk menambah agar stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalisasikan
fungsi otak maka anak pada usia dini
sebaiknya mendapatkan pendidikan dari usia dini agar stimulasi yang
mereka terima itu dapat dikembangkan untuk mengoptimalisasikan fungsi otaknya
dan juga untuk membantu anak usia dini dalam tumbuh berkembangnya. Dan untuk
mempersipkan diri mereka dalam mempelajari pendidikan pada tingkat yang lebih
tinggi lagi.
Metode pembelajaran
anak usia dini
Pembelajaran
PAUD pada umumnya dilandasi oleh dua
teori belajar, yaitu (1) behaviorisme, dan (2) konstruktivisme. Kedua aliran
teori tersebut memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, aliran
behaviorisme menekankan pada hasil dari proses belajar, dan aliran
konstrukvisme menekankan pada proses belajar.[8] Untuk
lebih jelasnya berikut penjelasan mengenai bahoviorisme dan konstrukvisme :
1.
Teori belajar
behaviorisme
Menurut
Conny “behaviorisme adalah aliran psikologi yang memandang bahwa manusia
belajar dipengaruhi oleh lingkungan/ belajar menurut teori ini merupakan
perubahan perilaku yang terjadi melalui proses stimulus bersifat mekanis”(Isjoni,
2011: 75). Oleh karena itu, lingkungan yang sistematis, teratur dan terencana
dapat memberikan pengaruh (stimulus) yang baik sehingga manusia bereaksi
terhadap stimulus tersebut dan memberikan respon yang sesuai.
2.
Teori belajar
konstruktivisme
Bahwa ilmu
pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan/\. Dalam prakteknya teori ini antara lain
terwujud dalam tahap-tahap perkembangan. Conny menyatakan bahwa “belajar adalah
membangun (to construct) pengetahuan
itu sendiri, setelah difahami, dicernakan dan merupakan perbuatan dari dalam
diri seseorang (from withim)”
(Isjoni, 2011: 76).
Ada
beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dikelompok PAUD :
1.
Metode bermain
Bermain
merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Bermain
merupakan kegiatan yang memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Melalui bermain
anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan
yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang
lebih ditekankan pada caranya dari hasil yang diperoleh dari kegiatan itu.[9]
Kegiatan bermain dilaksanakan tidak
serius dan fleksibel. Menurut Dearden (Hetherington & parke, 1979 dalam
Isjoni, 2011 : 87) bermain merupakan kegiatan yang nonserius dan sehalanya ada
dalam kegiatan itu sendiri yang dapat memberikan kepuasan bagi anak. Metode
bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasan pada anak yang bersifat non
serius, lentur, dan dengan bermain anak lebih imajinatif dalam melakukan suatu
hal.
2.
Metode Karyawisata
Bagi
anak karyawisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi, memperoleh
informasi, atau mengkaji sesuatu secara langsung (Hildebrand,1999 dalam Isjoni,
2011: 89). Berkaryawisata mempunyai makna penting bagi perkembangan anak karena
dapat membangkitkan minat anak kepada suatu hal, memperluas perolehan informasi.
Dari karyawisata anak dapat belajar dari pengalaman sendiri, dan sekaligus anak
dapat melakukan generalisasi berdasarkan sudut pandang mereka.[10]
3.
Metode
Bercakap-cakap
Bercakap-cakap
berarti saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal. Bercakap-cakap
mempunyai makna bagi perkembangan anak karena percakap-cakap dapat meningkatkan
ketrampilan berkomunikasi dengan orang lain, meningkatkan ketrampilan dalam
melakukan kegitan bersama.
4.
Metode Bercerita
Bercerita dapat
menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Seorang pendongeng yang baik akan menjadikan cerita sebagai sesuatu yang
menarik dan hidup. Keterlibatan anak terhadap cerita akan memberikan suasana
yang segar, menarik dan menjadi pengalaman yang unik bagi anak.[11]
Melalui bercerita kita dapat mengkomunikasikan nilai-nilai budaya dan social
kepada anak. Melalui bercerita juga dapat membantu mengembangkan fantasi anak.
Urgensi pendidikan
dalam pengembangan anak
PAUD
akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter anak negeri kita, sebagai titk
awal dari pembentukan SDM berkualitas, yang memiliki wawasan, intelektual,
kepribadian, tanggung jawab, inovatif, kreatif, proaktif, dan pertisipatif
serta semangat mandiri. Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini, agar
anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal. Anak-anak yang mengikuti
PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu
pengetahuan secara optimal. Ibarat jalan masuk menuju pendidikan dasar, PAUD
memuluskan jalan itu sehingga anak menjadi lebih mandiri, lebih disiplin, dan
lebih mudah mengembangkan kecerdasan majemuknya.
Konsep bermain sambil
belajar serta belajar sambil bermain pada PAUD merupakan pondasi yang
mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam. Kebijakan
pemerintah kabupaten akan ikut menentukan nasib anak serta kualitas anak dimasa
depan. Masa depan yang berkualitas tidak datang dengan tiba-tiba, karenanya
lewat PAUD kita pasang pondasi yang kuat agar di kemudian hari anak bisa
berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas. Di samping
pemerintah, masyarakat adalah komunitasi yang sangat berperan untuk
mengembangkan PAUD. Jika kendalanya masalah biaya, masyarakat dalam hal ini
lembaga penyelenggara PAUD bisa menyiasatinya dengan mereduksi biaya melalui
kreativitas membuat alat peraga sendiri, menghilangkan kewajiban seragam serta
memenuhi gizi anak-anak PAUD melalui program pemerintah.[12]
PAUD penting diikuti
oleh setiap anak usia dini karena PAUD juga salah satu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai umur 6 enam tahun yang dilakukan dengan
member rangsangan pendidikan untuk membantu anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan rohani dan jasmaninya, agar anak sudah memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD juga penting dilakukan untuk membentuk
anak yang berkualitas.
Banyak manfaat dan
dampak dari eksistensi PAUD ini terhadap perkembangan diri seorang anak. Dari
anak pemalu dengan orang banyak, maka akhirnya menjadi berani tampil. Pada
setiap kesempatan ulang tahun teman, acara public seperti lomba mewarnai,
bahkan pada acara rapat orangtua dan komite sekolahpun anak-anak PAUD ini
selalu maju untuk menyanyi. Selanjutnya bahwa pendidikan yang diperoleh di
kelompok bermain telah meransang potensinya dalam berbagai hal. Saat ini
anak-anak PAUD bahkan berani memutuskan untuk berlatih menyanyi diluar kelompok
bermainya.[13]
Selain itu PAUD penting
dilakukan untuk mengoptimalkan kecerdasan anak pada masa golden years. Pada masa golden years, pembentukan system saraf
secara mendasar sudah terjadi. Pada masa ini terjadi hubungan antara sel-sel
saraf. Kuantitas dan kualitas sambungan ini menentukan kecerdasan balita.[14]
Oleh sebab itu jika pada masa ini anak belum menerima pendidikan maka akan
kurang perkembangan anak dalam mengoptimalkan kecerdasannya. Karena pada masa
golden years sistem sel-sel saraf anak masih sangat membutuhkan
stimulus-stimulu untuk membantunya dalam memahami sesuatu untuk perkembangan
kecerdasannya.
Peran
orangtua dalam perkembangan anak.
Tidak perlu
diragukan lagi orangtua memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan
anak. Anak itu harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu dipersiapkan agar
kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, bermoral, dan
berguna bagi masyarakat untuk itu perlu dipersiapkan sejak dini yaitu sejak
dalam kandungan melalui pengasuhan yang baik.[15]
Orang tua lah yang pertama kali mengajarkan suatu hal kepada anak, misalnya
dari mulai cara berjalan dan cara anak untuk bersosialisasi dengan
lingkungannya. Rumah juga menjadi sekolah pertama bagi anak. Hal ini
berimplikasi bahwa orang tua merupakan guru pertama bagi anak. Termasuk dalam
kategori guru pertama bagi anak ini adalah kakek, nenek, dan orang-orang yang
lebih dewasa dalam rumah tersebut. Oleh karena itu, persepsi rumah dan lembaga
PAUD harus selaras, sehingga rumah menjadi sekolah awal sebelum masuk PAUD.[16]
Selain
itu orangtua juga berperan dalam menumbuhkan rasa aman dan percaya diri pada
anak. Karean rasa aman dan rasa percaya diri merupakn kebutuhan dasar anak yang
digunakan dalam bersosialisai pada lingkunganya. Rasa aman merupaka perasaan
yang muncul dalam diri anka ketika diterima oleh lingkungan sosialnya. Artinya,
perasaan terjamin daripada menakutkan. Perasaan ini muncul karena terjadinya
hubungan antarmanusia dalam kehidupan social. Sedangkan rasa percaya diri
merupakan dua perasaan dimana anak mempunyai keyakinan tentang dirinya sendiri
bahwa ia mempunyai konsep tentang diri sendiri. Perasaan ini juga dibangun atau
dikembangkan dari interkasi dengan orang lain, yakni dari respons orang lain
terhadap dirinya.[17]
Dengan demikian rasa aman dan rasa percaya diri merupakan dua perasaan yang
sangat dekat. Dan disinilah peran orangtua diperlukan orang tua harus
memastikan bahwa anak itu merasakan rasa aman pada saat bersosialisasi dengan
lingkungannya. Orang tua mengenalkan lingkungan sekitar anak secara bertahap
agar anak itu merasakan rasa aman dan tidak khawatir dalam bersosialisasi.
Orang tua juga harus memastikan bahwa rasa percaya diri pada anak timbul karena
jika rasa percaya diri pada anak sudah muncul maka dia tidak akan kesulitan
dalam bersosialisasi maupun berkomunikasi dengan lingkunganya. Dan anak sudah
tidak malu-malu lagi dalam melakukan suatu hal.
Kemampuan
anak bersosialisasi atau bercampur bersama orang lain atau ketrampilan
membawakan diri ditengah-tengah masyarakat adalah sesuatu yang penting bagi
anak. Namun justru karena pentingnya kemampuan ini bagi anak, menjadi
kesempatan bagi orang tua atau orang dewasa untuk mananamkan nilai-nilai moral
keagamaan maupun tata karma cara bergaul yang luwes dan ketrampilan untuk
berhubungan dengan orang lain.
Rubin
Tzalalam Bruce merekomendasikan empat cara untuk mengembangkan ketrampilan
membawakandiri dalam pergaulanagar anak mempunyai sifat luwes atau sensitive
terhadap kebutuhan social. Keempat cara tersebut adalah dapat mencapai syarat
untuk kelompok, didukung oleh anggota-anggota kelompok sebaya, konflik
ditangani secara layak dan latihan senditivitas (Bruce, 1987 dalam Suyadi, 2011
: 158).
Keterlibatan orang tua disekolah juga
membantu dalam meningkatkan pencapaian belajar anak. Orang tua yang sejak dini
sudah terlibat dalam merencanakan pendidikan anaknyamempunyai efek
menguntungkan terhadap pencapaian akademik di masa depan. Namun keterlibatan
orangtua tidak cukup hanya dilakukan di rumah untuk meningkatkan kemampuan
akademik anak orangtua juga harus ikut serat terlibat disekolah.[18]
PENUTUP
Pendidikan anak
usia dini penting lakukan bagi anak karena pada tahap itu anak mengalami masa golden years dimana pertumbuhan dan
perkembangan anak mengalami peningkatan, jadi perlu adanya peran guru dan orang
tua dalam pendidikan anak usia dini. Dalam pembelajaran pendidikan anak usia
dini guru harus memahami metode apa saja yang tepat untuk digunakan dalam
pembejaran anak. Hal ini dilakukakan demi tercapainya tujuan yang sesuai dengan
yang telah ditetapkan dan agar pertumbuthan dan perkembangan anak dapat diawasi
dengan baik sehingga anak sudah memiliki bekal awal untuk melanjutkan ke
pendidikan selanjtunya. Peranan orang tua juga dibutuhkan dalam pendidikan anak
usia dini, karena lingkungan yang pertama kali dikenal oleh anak adalah
lingkungan keluarga jadi tidak dapat dipungkiri lagi bahwa orang tua adalah
guru pertama bagi anak. Orang tua memiliki andil besar dalam pembelajaran anak.
Peranan orang tua dalam membimbing dan melatih anak dalam pendidikan anak usia
dini penting dilakukan, selain itu peranan lain orang tua adalah sebagai
korektor, informator, motivator, dan fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan,
Maimunah. 2010. Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Diva Press
Madyawati, Lilis. 2017. Strategi Pemngembangan Bahasa pada Anak. Jakarta: Kencana.
Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Isjoni.
2011. Model Pembelajaran Anak Usia Dini.
Bandung: Alfabeta
Suyadi & Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar Paud. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
[1] Isjoni, Model Pembelajaran
Anak Usia Dini (Bandung: ALFABETA, 2011),
hlm. 19.
[2] Lilis
Madyawati, Strategi Pemngembangan Bahasa pada Anak (Jakarta: Kencana,
2017), hlm. 3.
[3]
Suyadi & Maudlidya
Ulfah, Konsep Dasar Paud (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013), hlm. 16.
[4] Ibid, hlm, 17
[5] Ibid, hlm. 1
[6] Binti Maunah, Ilmu
Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 102.
[7] Suyadi & Maudlidya Ulfah, Op.Cit.,
hlm. 2.
[8] Isjoni, Op.Cit., hlm. 74
[9] Ibid, hlm. 87
[10] Ibid, hlm. 89
[11] Ibid, hlm. 90
[13] Ibid, hlm. 42
[14] Maimunah Hasan, Pendidikan Anak
Usia Dini, (Jogjakarta: DIVA Press,
2010) hlm 115
[15] Ibid, hlm. 130
[16] Suyadi & Maudlidya Ulfah, Op.Cit., hlm. 150
[17] Ibid, hlm. 154
[18] Ibid, hlm. 160
Sangat setuju dengan yg tertulis di artikel, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting untuk dijadikan persiapan pada anak didik sebelum mereka mulai masuk pada pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi.
BalasHapusTerima kasih sudah membaca artikel saya, semoga dapat bermanfaat
HapusSangat setuju, pendidikan anak usia dini itu memang sangat penting dan dibutuhkan pada setiap anak, karena dengan sudah mengikuti paud anak sudah mulai mengenal beberapa angka, huruf, warna dan mana yang benar dan salah. sehingga pada tingkat berikutnya anak hanya perlu melanjutkan kemampuan yang sudah mereka dapat di paud.
BalasHapusya benar sekali, anak yang mengikuti PAUD akan lebih siap dalam menghadapi pendidikan pada jenjang berikutnya.
HapusPada artikel sangat dijelaskan dengan lengkap mengapa pendidikan anak usia dini itu penting. Selain itu di artikel juga telah dituliskan metode pembelajaran apa yg dipakai pada paud jd kita mempunyai gambaran dengan jelas mengapa paud itu penting
BalasHapusTerima kasih sudah mampir ke artikel saya, Alhamdulillah jika artikel saya dapat membantu anda tentang penjelasan pentingnya pendidikan anak usia dini
HapusArtikel yg sangat baik dan membangun dan juga menginspirasi tentunya. Banyak beberapa orang di luar yg belum memahami betul pentingnya pendidikan, dari artikel ini cukup memperkenalkan kepada masyarakat bahwa pendidikan itu penting dan ilmu itu tidak terbatas. Semoga artikel ini dapat terus memberikan dampak dan pengaruh yg positif bagi perkembangan Indonesia
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya, semoaga seperti yang anda katakan artikel ini dapat terus memberikan dampak dan pengaruh yang positif
HapusBetul sekali, terkadang orang tua masih tidak memiliki kesadaran penuh terhadap pendidikan anak saat mereka masih berusia dini. Padahal, usia tersebut lah yang akan menentukan perilaku dan jati diri anak tersebut saat ia dewasa. Penting bagi orang tua setidaknya untuk membaca artikel ini sebelum mereka benar-benar mendidik anak mereka. Mengapa demikian? karena di artikel ini tidak hanya dijelaskan mengapa pendidikan usia dini itu penting, tetapi juga disampaikan bagaimana cara memberikan pendidikan pada anak di usia dini dengan baik. Maka dari itu, semoga penulis tetap diberikan kesehatan agar selalu memberikan ilmu-ilmunya yang luar biasa dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan.
BalasHapusTerima kasih sudah membaca artikl saya :)
Hapussemoga kedepannya saya dapat menulis artikel lagi dan dapat saya bagikan kembali
Setuju dengan apa yg ada dalam artikel ini bahwa pendidikan untuk anak usia dini sangatlah penting, mengingat banyaknya orang tua yg kurang memahami bahwa pendidikan untuk anak usia dini sangat penting sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yg lebih formal.
BalasHapusTerima kasih telah membaca artikel saya. Tentu saja seperti yang telah saya tulis dalam artikel bahwa pendidikan anak usia dini itu penting
HapusSaya sangat setuju dengan artikel ilmiah ini, karena hakikatnya anak usia dini juga memerlukan adaptasi dengan lingkungan luar yaitu salah satunya dengan pendidikan yang sifatnya positif. Artikel anda sudah bagus, lanjutkan menulisnya yaa
BalasHapusTerima kaish sudah mampir ke artikel saya, tunggu artikel saya yang lainnya..
Hapuspembahsan yang menarik mbak, bahwa memang pendidikan usia dini itu sangat penting, apalagi kaitanya dengan golden age. usia emas perkembangan otak anak. harus benar" diarahkan, dibimbing dan dipilihkan lingkungan yang sehat dan kondusif agar dia bisa bersosialisasi dengan baik juga. masa ini orang tua ternyata harus benar" selektif dan memberi pengawasan ekstra ya...
BalasHapusinformatif ini artikelnya mbk...
Terima kasih sudah membaca artikel saya. semoga ini dapat bermanfaat
Hapusseperti halnya yang lain saya pun setuju dengan pernyataan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu hal yang penting karena dari pendidikan yang dimulai sejak dini itu lebih mengakar dan berguna bagi kehidupan yang lebih matang kelak. mantap kak terus lanjut nulis!
BalasHapusSiap, Terima kasih kak sudah membaca artikel saya..
HapusArtikelnya menarik kak.. Memberi tambahan pengetahuan untuk orang tua maupun calon orang tua agar Tidak menyampingkan pendidikan pada usia dini..,
BalasHapusSemangat menulis kak.., torehlan kreatifitasmu melalui karyamu kak..
Terima kasih sudah membaca artikel saya :) semoga kedepannya saya dapat menuliskan artikel-artikel yang bermanfaat
Hapusdilihat dari judulnya artikelnya menarik dan bahasa yang digunakan juga sangat mudah dipahami.. teruslah berkarya kakak:)
BalasHapusartikelnya sangat bermanfaat, memang pendidikan usia dini sangat penting dilakukan dan melakukannya dengan metode2 yg anak sukai, dan lagi pendidikan usia dini akan bermanfaat untuk kelangsungan anak dimasa depan.
BalasHapus